Foto-foto ini adalah hasil wawancara seorang Pengurus Pusat LSA dengan Majalah Islam Hidayah tentang "Pengalaman Menghafal al-Qur'an dan Metode cepat menghafal al-Qur'an dengan Otak Kanan" beberapa waktu lalu.

Seberapa pentingkah hal ini sehingga kita harus menghafal al-Qur'an dengan otak kanan, tidak dengan otak kiri, apalagi dengan otak-otak (hehe..)? Tentu saja kita harus menghafal dengan otak kanan dalam rangka melengketkan hafalan kita. Karena tugas dari otak kanan (menurut ilmu psikologi) menyimpan semua apa yang kita hafal (dan kita ingat apapun ia). Kalau hafalan sudah lengket dan lancar, maka berarti hafalan kita itu sudah ada di ruang otak kanan. Termasuk al-Qur'an. Karena kita akan selalu merindukan hafalan al-Qur'an bisa dihadirkan kapanpun dan di manapun, termasuk di dalamnya saat shalat.

Dalam wawancara eksklusif ini saya banyak memaparkan tentang penemuan metode ini, bagaimana saya menggunakan metode ini dan mendirikan Organisasi yang mewadahi metode cepat ini bersama teman-teman yang memiliki satu orientasi yang sama, yakni menggalakkan umat Islam untuk menghafal al-Qur'an.

Nah, dari sini kalau kita sudah terbiasa menggunakan otak kanan, Insya Allah ke depannya kita diharapkan dapat membiasakan dan menerapkan fungsi otak kanan ini dalam hal apapun. Misalnya dalam berbisnis, belajar, berbicara di depan publik dan secara umum ketika menghadapi berbagai dinamika kehidupan yang pelik ini.

Tentunya masih banyak lagi bagaimana seharusnya sistem kerja otak kanan ini bisa berperan dalam kehidupan seseorang, sehingga selanjutnya bisa memberdayakan setiap muslim muslim seutuhnya mempelopori penggalakkan pengamalan al-Qur'an di tengah-tengah umat manusia secara keseluruhan.

Sudah yaah...Akhirnya dapatkan segera majalah Hidayah tersebut (edisi Maret 2012) dan ikuti wawancaranya.

Semoga kita bisa terus bergairah menghafal al-Qur'an dan mengamalkannya dalam kehidupan ini sebagai bekal menghadap Allah kelak, Amiin

Wallahu A'lam

Salam saya

(Hidayatullah, Lc al-Hafizh / Pengurus Pusat LSA)